konon ada pemahat batu yang tinggal disebuah gubuk bambu yang kecil.meskipun ia sudah memiliki keterampilan yang hebat,tapi ia sangat miskin dan pakaiannya compang camping.
suatu hari,seorang raja datang melewati desa tempat si pemahat itu tinggal , pemahat itu sangat kagum ketika sang raja yang mengenakan pakaian sutera yang sangat indah , di elu-elukan oleh rakyatnya.
“betapa saya ingin memiliki kekuasaan dan kekayaan seperti raja itu…”piker si pemahat..
Dan tampaknya doanya itu didengar dn dikabulkan penghuni sorgawi…maka ia diubah menjadi seorang raja yang sangat berkuasa.Tetapi selama musim panas ia melihat betapa manusia dan binatang serta tumbuh-tumbuhan kepansan dan layu dibawah terik matahari.
Sang pemahat memandang kelangit dan berpikir …..”saya ingin sekali menjadi matahari dan keinginannya dikabulkan lagi jadilah ia matahari.
Dia segera memancarkan cahayanya yang panas ke bumi dan para raja serta pangeran berlindun di bawah paying mereka,kemudian suatu hari ada awan kecil bergerak diatas tanah dan menghalangi sinar matahari ,ketika melihat ada sesuatu yang lebih dari dirinya
Ia berfikir..”saya ingin menjadi awan..” dan jdilah ia awan yang besar yang dapat menghalangi sinar matahari , mencurahkan air hujan kesegenap mahkluk didunia.
Namun,sebongkah batu besar sama sekali tidak terpengaruh oleh kekuataanya,maka “…ia ingin menjadi sebuah batu ..”dan jadilah ia sebuah batu yang besar…
Kemudian pada suatu hari seorang pria mendekatinya,sambil membawa sebuah tas.pria itu berhenti mengeluarkan pahat dan palu lalu mulai memhat batu itu,jadi ia lebih kuat dari batu
Dan pemahat pun berdoa agar dia bsa menjadi seperti pria itu,surga mendengar doanya itu dan ia menjadi seorang pemahat batu lagi dan tinggal digubuknya yang lama dan ia merasa puas.
Dari cerita fiktif di atas ,kita sering menjumpai kehidupan orang percaya mirip,merasa tidak puas dalam kehidupannya lalu mengambil jalan pintas untuk mencapai tujuannya walaupun jalan yang ditempuh adalah jalan yang tidak diperkenannkan Tuhan!
Oleh karena itu , berusahalah dengan tekun sambil mengucap syukur atas apa yang kita miliki , karena DIA lah yang menentukan hidup dan kehidupan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar